Minggu lalu aku selesai baca cerpen, The Old Man and the Sea, karya Ernest Hemingway. Buku itu nyeritain nelayan tua yang namanya Santiago. Dia tinggal di Kuba dan sayangnya udah lama sial—selama 80 hari lebih memancing, dia belum belum mendapat ikan apa pun. Meski Santiago gak beruntung, dia gak putus asa dan tetep melaut.
Ceritanya nggambarin keberuntungan Santiago yang tiba2 berubah—setelah sekian lama, dia mancing ikan marlin raksasa yang kuat. Dia berusaha berhari-hari buat narik ikan tuhuknya ke sebelah perahunya, sampai dia bisa menombaknya. Terus, Santiago mengikat ikannya di perahunya. Ikan itu dibawa dari laut sampai ke Kuba. Selama perjalanannya, dia membayangkan keuntungan yang bakal dia dapetin dari jual daging ikan itu.
Tapi, ada darah yang keluar dari ikan marlinnya sehingga perahu Santiago diikutin banyak ikan hiu. Awalnya Santiago coba nyerang ikan hiunya pake tombak, pisau, dan tongkat pemukul, tapi satu per satu, senjatanya rusak. Dia gak bisa pertahanin ikan tuhuk itu. Pada akhirnya semua dagingnya dimakan ikan hiu, dan Santiago kembali ke Kuba dengan tulang ikannya aja.
Kerasa sedikit murung abis baca buku itu, soalnya menurutku, ceritanya nggambarin gimana gak ada yang terjamin dalam hidup. Meski kita sudah sangat berusaha untuk mencapai suatu tujuan, itu nggak jamin upaya kita berhasil.
melaut (laut): to go/head out to sea
ikan marlin/tuhuk/setuhuk: marlin
seruit: harpoon
menyeruit (seruit): to harpoon
tongkat pemukul: club/baton